Ketua Forum Transportasi Jakarta dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana mengatakan jika PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan pengadaan KRL baru, maka akan ada beberapa isu yang muncul. Isu tersebut adalah dampak dari biaya-biaya yang tinggi. “Kalau nanti KCI harus menggunakan produk dalam negeri, KRL baru, itu nilainya bisa 10 kali lipat dari KRL bekas,” ujar dia dalam wawancara bersama tempo.co. Isu berikutnya, Aditya melanjutkan, adalah biaya operasional KCI di masa depan akan naik. Dia mempertanyakan siapa yang akan menanggungnya. Jika penumpang berarti tarif akan naik, tapi jika pemerintah berarti Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik. Aditya meminta pemerintah untuk memikirkan langkah pengadaan KRL secara komprehensip. Selain itu, kata dia, ada juga usulan soal porsi pengadaan KRL yang tidak full baru. Dia mencontohkan misalnya 80 persen trainset baru dan 20 persen bekas.
Sumber : Tempo.co