Pelabuhan Utama Terpadu untuk Mendukung Tol Laut

Menanggapi pembangunan tol laut, Ketua Forum Transportasi Maritim MTI Hafida Fahmiasari terlebih dahulu menjelaskan untuk menyamakan persepsi masyarakat bahwa tol laut berupa adanya jalur-jalur service kapal yang teratur dan melewati beberapa pelabuhan yang efisien. Saat ini ada 33 trayek, dengan 33 kapal, yang menyinggahi 144 pelabuhan indonesia. Dengan adanya tol laut ini diharapkan memang jaringan kapal atau pelayanannya akan lebih rutin lagi dan juga lebih efisien lagi. Untuk efektifitas dan efisiensinya, bisa dilihat dari beberapa tahun terakhir ini sudah ada bukti penurunan harga harga pokok dari 11- 20%.

Saat ini ada beberapa pelabuhan di Indonesia timur yang masih menggunakan kapal yang kecil dibandingkan dengan Indonesia bagian barat, karena pelabuhannya belum kuat untuk menahan kapal kapalbesar. Jadi masih terus ada upgrade pelabuhan agar pelabuhan yang awalnya tidak mampu disinggahi kapal besar bisa disinggahi kapal kapal besar kedepannya. Terkait efisiensi menekan biaya bahan pokok dengan adanya tol laut menurut Hafida, kita harus melihat juga akses ditracking dari pelabuhan ke daerahnya. Dengan adanya konektivitas dari tol laut ini, frekuensinya semakin besar maka semakin banyak lagi penurunan harga bahan pokok. Untuk menekan bahan pokok ini tidak hanya mengandalkan tol laut, tapi juga dari interline transport atau transport dari pelabuhan ke daerah.

Pemerintah selalu mengusung dua konsep pelabuhan yaitu Hub and Spoke. Menurut Hafida, Hub and spoke ini adalah konsep pembuatan rute nya, Hub adalah pelabuhan utamanya sehingga barang barang yang didapat dari berbagai sumber itu dikumpulkan dan diumpan ke Spoke. Jadi spoke merupakan pelabuhan umpan, didalamnya dibagi bagi lagi barangnya menjadi dalam skala kecil menggunakan kapal kecil dibagi ke pulau pulau yang lebih kecil lagi. Dengan adanya konsep ini diharapkan kita bisa membuat satu konsolidasi barang sehingga mengurangi logistic cost ke pulau-pulau kecil.

Harapannya dengan adanya industri besar di Indonesia Timur, cargo logistic yang semula ke arah timur membawa bahan pokok dan kembali ke barat dalam keadaan kosong kedepannya bisa kembali ke barat dalam keadaan terisi, jadi lebih seimbang dan cost nya bisa turun. Untuk menunjang itu semua perlunya peningkatan industri juga di Timur, jadi dari timur bisa mengirimkan barang yang bervalue tinggi ke barat. Yang saat ini masih menjadi kendala adalah infrastrukturnya. Hafida melihat dalam waktu dekat yang paling perlu dibenahi untuk mendukung tol laut ini adalah yang pertama untuk trayek yang sudah ada sekarang perlu dikaji lagi bagaimana update pelabuhan infrastrukturnya apakah sudah memadai, kemudian alat bongkar muatnya, dan masih perlu dipastikan bagaimana konektivitas dari pelabuhan ke dalam pulau. Lalu perlu standarisasi dari kapal, apabila infrastruktur nya sudah memadai kapal harus diusahakan seragam agar bisa membawa muatan besar. Harapannya masyarakat bisa diberi edukasi lagi terkait tol laut karena dilihat masih banyak yang awam terkait tol laut sehingga tidak begitu suportif.

Sumber: Jendela Negeri TVRI

Jaya Tarigan

Jaya Tarigan

Leave a Replay

Tentang MTI

MTI merupakan organisasi profesi yang menghimpun para pakar, akademisi, praktisi dan birokrat yang terdorong oleh kesadaran tanggung jawab sosialnya sebagai anggota masyarakat, berkehendak dan bertekad untuk mendukung dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pembangunan transportasi nasional yang berkelanjutan.

Recent Posts

MTI Dalam Berita